Rabu, 16 Januari 2013

Diary 3

Penyesalan itu pasti diakhir. Ga mungkin kan penyesalan diawal?
Satu hal yg buat aku kuat sampe sekarang karena aku nyimpen penyesalan aku dan aku kubur di hati. Tapi terkadar overweidth jadi meluap. Dan sekarang itu yang aku rasain...

Aku dulu mengambil keputusan sering bertanya sama orangtua dan pasti aku ikuti.. Tapi sejak SMA ini, aku diajarin mandiri. Aku jauh dari mereka. Aku gak bisa lagi curhat lagi. Hilang suda tempat curhat. Hilang sudah tempat aku sering berceloteh. Hilang sudah sosok mama yang aku anggep sahabat. Hilang juga sahabatku yang sering aku ajak cerita. Tak ada teman, tak ada kenalan. Kehidupan baru..
Kupikir mudah untuk masuk dan beradaptasi dengan orang-orang yang asing menurutku, tapi ternyata nggak.
Lingkungan baru, teman baru, guru baru, dan keluarga yang tidak akrab menurutku.
Sulit rasanya melalui semua itu. Capek. Letih. Malas. Putus asa. Tangis. Banyak yang dilalui dan membuat pedih.
Tapi semua dapat kulalui.
Teman baru.
Mereka yang membuat aku tertarik. Mereka yang membuat aku tertawa, setidaknya melupakan beban. Tapi pertemanan itu juga dibumbui dengan bertengkaran, slh paham, dll.
Hidup tidak ada yang sempurna..
Kehidupan aku berubah. Aku menjadi lebih pendiam, mungkin yang sudah dekat denganku menganggap aku tidak, karena aku ingin mengubah sifat itu. Aku mulai bermain dengan teman, jahil, sering ajak cerita, dll.
Aku menjadi berbeda di rumah dan di sekolah.
Tak ada yang menyangka..
...

...
Di sekolah aku ikut osis dan aktif disana. Kenapa? Karena aku tidak suka suasana di rumah. Tidak seperti saat d lampung. Di sini aku merasa tidak nyaman. Di kamar saja enggan rasanya.
Aku mencari kesibukan sendiri. Tapi aku sadar aku harus mendapat hasil dari kesibukan itu agar orangtuaku tidak kecewa.
Tapi tidak ada yang mendukung. Orang rumah hanya menuntut ranking ranking ranking ranking. Tidak ada yang mendukung alu belajar organisasi. Tapi bukan karna itu aku menyerah, orangtuaku setuju dengan pesan tidak menggangu nilai.
Nilaiku bagus. Slalu 3 besar dari kelas 10 sampai 12. Tapi apa yang didapat??
No acchievment, no congratulation, and nothing. Just demands..
It's make me confused. Make me disappointed. Make me always cry.
Why must I get it?

Ketika aku salah, kesalahan itu akan selalu diungkit, dibahas, jd bahan cacian.
Ketika aku benar tidak akan diakui. Akan dianggap lalu.
Tidak pernah menganggapku ada. Menganggap aku hanya anak kecil yang tak tau apa-apa. Orang bodoh.

Sungguh aku merasa ini cobaan yang berat.
Tidak ada teman lagi bagiku.
Semakin dewasa semakin aku mengerti bahwa hidup tidak akan selamanya sesuai dengan keinginanku.
Kita akan melakukan hal yang tidak kita sukai.

Capek tenaga, capek waktu, capek pikiran, capek capek capek. Aku jadi slalu mengeluh.
Ingin rasanya mengulang waktu, tapi tidak akan pernah terjadi.
Yang harus aku lakukan hanya bersyukur.
Bersyukur masih ada yang percaya padaku... :')
Thanks, Love you, mom&dad :*

Cc :: @katLin_kyu

Selasa, 01 Januari 2013

Pray to God

Yakobus 1:12
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

New year, new life, new hope, but just only one God ;)

"Tiada hidup tanpa pengorbanan."

(๑•́ ₃ •̀๑)